Sabtu, 27 Desember 2014

Bagaimana Bisa Seorang Ibu Tak Tau Aku





Ibu.. mendengar kata ini semua orang tau ibu itu sosok yang melahirkan kita dan sosok yang serba tau tentang kita secara mendetail. Tapi bagaimana bisa seorang ibu tak pernah mengerti aku? Bukankah seorang ibu selalu ingin anaknya bahagia.
Tapi aku? Setiap kali aku bangun pagi perasaan jengkel selalu menggumpal di hatiku. Iya harusnya tau kan apa makanan kesukaan anaknya apa yang tidak ia suka. Saat aku benci jengkol, ibu malah membeli jengkol sebanyak-banyaknya. Saat aku bilang aku tak suka telur ia malah membelikanya. Setiap hali makanan yang memang aku tak bisa memakanya pasti ia malah membelikan sebanyak-banyaknya.
Bagaimana bisa disebut seorang orang tua. Membeli televisi, motor, mesin cuci, dan segala peralatan lainya bisa walau dengan jalan mengangsur. Kenapa membelikanku ilmu tak bisa? Kenapa harus orang lain yang lebih mengerti aku dari pada seorang ibu?
Kenapa ya tuhan. Ayah ibuku masih hidup tapi aku seoerti yatim piatu,
Mereka saja tak pernah mengerti aku, lalu bagaimana aku dapat mencintai mereka melebihi orang yang mengerti aku beberapa tahun silam ya tuhan.
Seandainya aku bisa mati sekarang juga dan dapat terlahir kembali dari keluarga yang sangat miskin tapi sangat menyayangiku. Aku memilih itu ya tuhan
Mungkin dengan aku terlahir dari keluarga yang super miskin itu aku tak bisa menggapai apa yang aku inginkan termasuk menimba ilmu. Tapi, aku punya keluarga yang menyayangiku. Saat aku terlahir dari keluarga miskin dan tak bisa menggapai mimpiku itu sangat wajar. Karena kita susah bersama.
Tapi bagamana bisa mereka hidup dalam kesenangan dan membiarkanmu seperti ini bertahun-tahun.
Anehnya mereka tak merasa canggung dengan keadaanku yang di topang oleh orang lain yang menyayangiku.
Apakah aku yang gagal sebagai anak? Ataukah mereka yang gagal sebagai orang tua?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar