Selasa, 04 Maret 2014

Ditemukanya Alamat Ayah Digma

setelah bulan syawal berlalu alhamdulillah melalui perjuangan seorang kakak ipar "pak de Haris" dan bude-budemu, setelah tadinya hampir putus asa.
rasanya tak ada lagi setitik harapan di hati mama untuk kembali bertemu ayahmu dan bertanya sebetulnya apasih maumu hingga kau siksa aku dan anaku?
geram sungguh hati mama setelah ada informasi dari pakdemu melalui surat sebagai berikut:


Kepada: adik cici
dari       : kakak Haris

cici langsung aja yah.
kak karis sudah ke tangerang bersama saya dan kami telah menemukan rumah yang di tempatinya sekarang. Dia bersama Isteri sudah di kalimantan dan rumah yang di tangerang itu sudah di jual. Penjualan rumah itu disebabkan karena tetangganya di sekitarnya tidak senang atas perbuatanya.
(ini atas informasi tetangga yang ada di sekitarnya depan dan samping).
kak haris menunggu balasan cici untuk langkah selanjutnya.


itulah digma anaku kelakuan ayah kandungmu!
beberapa hari kemudian tanggal 1 mater 1998 mamah dan mbak tata pergi ke jakarta dengan tujuan mencari ayah digma dan mencari loker,
atas kehendak Allah alhamdulilah mama di pertemukan dengan ayah kamu digma sayang, dengan keadaan jauh dari pikiran mamah.
ayah kamu sudah kaya dan punya istrri lagi yaitu istri yang ke 3 nah ... itulah ayah kamu digma.
dia tinggal di Jl. Al Khasiun no 17 A Dewi Sartika Ciputat. tepatnya di belakang ramayana / robinson tempat mamah bekerja dulu. dabb tak jauh dari tempat kost mamah masa kerja di ramayana dan semasa pacaran dengan ayahmu.
rupanya disitulah tempat dia bersembunyi dari kesalahan. yang sungguh mama herankan, kenapa mereka menyembunyikan alamat? termasuk eyang digma di tangerang juga menutupinya.
rupanya jelas sudah, dengan rumah yang besar, motor baru dan peralatan rumah tangga yang serba mewah sekaligus istri baru  yang tengah hamil 4 bulan, dia bersenang-senang dan bahagia.
sementara jerit tangisan mama selama 4 tahun jerit tnagisan digma yang hampir 4 tahun sekali tak menggertakan hati dan perasaanya sebagai manusia.
sungguh ,...
jerih payah mamah membesarkan digma sampai ke negeri orang jual tenaga, hanya untuk menyambung hidup digma dan menyambung hidup sendiri sama sekali tak membuat hatinya iba.
dan mamahpun bersumpah tak akan menghiba ataupun mengemis walaupun apapun keadaanya. kecuali jika ada kerelaan hatinya dan hati istrinya yang baru.
itupun tidak terlalu mama harap, takut harapan itu akan jadi harapan kosong. selama darah masih mengalir di tubuh mama, mama akan senantiasa mencari rejeki untukmu digma, agar tak usah mengemis belas kasih dari ayahmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar